Pelaku usaha yang mewarisi tradisi luhur bangsa dalam bentuk: kain batik, kain lurik, surjan, kebaya, blangkon, jarik wiru, seragam batik, seragam lurik, dll. Kunjungi outlet kami di Pasar Beringharjo, Los 3 Utara Lantai 1, Jalan Margo Mulya No. 16, Yogyakarta. ☎ /🌏: 081328054924 http://bit.ly/2I51nfs
Sabtu, 25 Maret 2017
Selasa, 21 Maret 2017
BATIK CAP BANTULAN.
Motif parang tumpal slarak warna
Motif poleng besar
Motif poleng mini tumpal slarak
Motif parang klithik
Motif slarak
*Dimensi 200 cm x 110 cm
Bahan katun prima
Harga Rp 100.000,-
Motif poleng besar
Motif poleng mini tumpal slarak
Motif parang klithik
Motif slarak
*Dimensi 200 cm x 110 cm
Bahan katun prima
Harga Rp 100.000,-
Rabu, 08 Maret 2017
BLANGKON MATARAM JOGJA: BATIK TULIS MOTIF SIDOMUKTI
Blangkon Mataram Jogja yang berbahan dasar kain batik tulis, katun primissima, motif sidomukti, ukuran lingkar kepala 59 cm. Harga Rp 600.000,-
Selasa, 07 Maret 2017
MENGENAL BATIK TULIS: Definisi dan Prosesi
Motif Batik Truntum Mangkara
Istilah batik sepertinya diambil dari bahasa Jawa, yakni dari kata "amba" dan "satitik", tetapi budaya "batik" sebenarnya banyak ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia. Pengertian batik jika ditilik dari asal muasal katanya dalam bahasa Jawa; "amba" yang berarti luas dan "satitik" atau titik (membuat titik), ialah proses membuat gambar dari kumpulan titik-titik yang ditorehkan melalui canting. Pemahaman saya akan definisi batik yang benar ialah batik yang ditulis dengan canting, bukan dicap apalagi printing.
Bahan baku yang digunakan untuk membuat batik tulis antara lain: kain mori, lilin malam, bahan pewarna, garam, cawas. Perlengkapan membatik membutuhkan canting sebagai alat tulis, kuas untuk mewarnai, kayu gawangan sebagai penyangga kain mori yang tengah dilukis, kompor kecil, wajan kecil, bak pewarna, dan bak pencucian kain.
Proses membatik memiliki beberapa tahap:
1. Molani: membuat pola motif batik pada
kain mori.
2. Ngandhangi: menulis/menutupi garis
motif dengan cairan lilin malam yang
ditorehkan menggunakan canting.
3. Babar: mewarnai kain dengan bahan
pewarna. Istilah ini juga biasa dikenal
dengan istilah colet/tolet. Tujuan
pewarnaan ini agar batik dapat memiliki
warna-warni yang cantik.
4. Mengulangi proses "ngandhang-i" agar
warna-warna baru tidak tertutup proses
pewarnaan selanjutnya.
NB: proses dari tahap ke-2 dan ke-3
biasanya diawali dengan mengeringkan
malam dahulu. Demikian pula proses
ke-3 dan ke-4 juga diawali dengan
mengeringkan kain yang telah dicolet
terlebih dahulu.
5. Pewarnaan final, kain dicelupkan dalam
bak yang sudah diberi zat pewarna.
Biasanya ditambahkan garam untuk
menguatkan aksen warna yang
diinginkan.
6. Mlorot: proses merebus kain dengan
tujuan meluruhkan lilin malam.
7. Kain batik dikeringkan dengan cara
diangin-anginkan.
Motif Batik Prabu Anom
Proses membatik memang memiliki tahapan yang panjang dan lama. Satu kain batik berukuran 240 cm x 110 cm setidaknya membutuhkan waktu 1 minggu proses pengerjaannya. Pekerjanya pun tidak cukup dikerjakan 1-2 orang karena banyaknya proses yang harus dilalui.
Adalah wajar jika harga batik tulis dapat mencapai kisaran satu juta rupiah ke atas. Faktor-faktor penentu kualitas harga sebuah kain batik tulis tergantung dari: jenis kain yang digunakan (bisa katun, sutera, tenun, dll), jenis-jenis motif, kerapian melukis batik, dan proses pewarnaannya. Motif-motif batik klasik yang lazim dikenal antara lain: parang, kawung, truntum, sidoasih, sidomukti, wahyu temurun, dan lain sebagainya.
Motif Batik Sidomukti
Kita sebagai bangsa Indonesia patut bersyukur dan bangga bahwa batik telah dijadikan warisan budaya khas negara kita. Sudah layak dan sepantasnya kita turut melestarikan dan memperkenalkan budaya batik ke seantero dunia. Dan Batik Daradasih, sebagai salah satu pelaku usaha dalam dunia batik dan lurik, ikut bangga menjadi bagian pelestari budaya luhur bangsa ini. #batikdaradasih #tunjukkanIndonesiamu
Istilah batik sepertinya diambil dari bahasa Jawa, yakni dari kata "amba" dan "satitik", tetapi budaya "batik" sebenarnya banyak ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia. Pengertian batik jika ditilik dari asal muasal katanya dalam bahasa Jawa; "amba" yang berarti luas dan "satitik" atau titik (membuat titik), ialah proses membuat gambar dari kumpulan titik-titik yang ditorehkan melalui canting. Pemahaman saya akan definisi batik yang benar ialah batik yang ditulis dengan canting, bukan dicap apalagi printing.
Bahan baku yang digunakan untuk membuat batik tulis antara lain: kain mori, lilin malam, bahan pewarna, garam, cawas. Perlengkapan membatik membutuhkan canting sebagai alat tulis, kuas untuk mewarnai, kayu gawangan sebagai penyangga kain mori yang tengah dilukis, kompor kecil, wajan kecil, bak pewarna, dan bak pencucian kain.
Proses membatik memiliki beberapa tahap:
1. Molani: membuat pola motif batik pada
kain mori.
2. Ngandhangi: menulis/menutupi garis
motif dengan cairan lilin malam yang
ditorehkan menggunakan canting.
3. Babar: mewarnai kain dengan bahan
pewarna. Istilah ini juga biasa dikenal
dengan istilah colet/tolet. Tujuan
pewarnaan ini agar batik dapat memiliki
warna-warni yang cantik.
4. Mengulangi proses "ngandhang-i" agar
warna-warna baru tidak tertutup proses
pewarnaan selanjutnya.
NB: proses dari tahap ke-2 dan ke-3
biasanya diawali dengan mengeringkan
malam dahulu. Demikian pula proses
ke-3 dan ke-4 juga diawali dengan
mengeringkan kain yang telah dicolet
terlebih dahulu.
5. Pewarnaan final, kain dicelupkan dalam
bak yang sudah diberi zat pewarna.
Biasanya ditambahkan garam untuk
menguatkan aksen warna yang
diinginkan.
6. Mlorot: proses merebus kain dengan
tujuan meluruhkan lilin malam.
7. Kain batik dikeringkan dengan cara
diangin-anginkan.
Motif Batik Prabu Anom
Proses membatik memang memiliki tahapan yang panjang dan lama. Satu kain batik berukuran 240 cm x 110 cm setidaknya membutuhkan waktu 1 minggu proses pengerjaannya. Pekerjanya pun tidak cukup dikerjakan 1-2 orang karena banyaknya proses yang harus dilalui.
Adalah wajar jika harga batik tulis dapat mencapai kisaran satu juta rupiah ke atas. Faktor-faktor penentu kualitas harga sebuah kain batik tulis tergantung dari: jenis kain yang digunakan (bisa katun, sutera, tenun, dll), jenis-jenis motif, kerapian melukis batik, dan proses pewarnaannya. Motif-motif batik klasik yang lazim dikenal antara lain: parang, kawung, truntum, sidoasih, sidomukti, wahyu temurun, dan lain sebagainya.
Motif Batik Sidomukti
Kita sebagai bangsa Indonesia patut bersyukur dan bangga bahwa batik telah dijadikan warisan budaya khas negara kita. Sudah layak dan sepantasnya kita turut melestarikan dan memperkenalkan budaya batik ke seantero dunia. Dan Batik Daradasih, sebagai salah satu pelaku usaha dalam dunia batik dan lurik, ikut bangga menjadi bagian pelestari budaya luhur bangsa ini. #batikdaradasih #tunjukkanIndonesiamu
Kamis, 02 Maret 2017
Langganan:
Postingan (Atom)